Deskripsi Singkat :
Komunikasi efektif & Pesan Tersembunyi (Sublimnal Message)
Banyak yang mengira bahwa komunikasi adalah apa yang
dikatakannya. Artinya jika orang yang diajak berbicara bisa berbahasa indonesia
dan dia menggunakan bahasa indonesia maka yang diajak bicara pasti “menangkap”
maksud dari komunikasinya.
Asumsi inilah yang sering menimbulkan kesalahpahaman. Ketika
maksud baik anda “memberikan nasehat” ditanggapi dengan kesan “menggurui dan
menyalahkan” maka terjadilah perbedaan persepsi antara anda dan lawan bicara
anda.
Anda mungkin pernah mendengar teman anda mengeluh karena nasehatnya pada
seseorang ditanggapi secara negatif dan berkata, “Dinasehati baik baik malah
ngomong yang tidak enak”. Sedangkan di sisi lain, seseorang yang diceritakan
teman anda itu, juga bercerita kepada temannya, “bisanya Cuma menyalahkan saja,
coba kalau dia dalam posisi saya”.
Bisa dibayangkan kan? Komunikasi yang sama dipandang sebagai
sesuatu yang berbeda antara pihak yang satu dengan pihak yang lain. Itulah
sebabnya ketika terjadi konflik personal, dibutuhkan pihak ke tiga sebagai
“mediator”. Mediator yang bertugas untuk menjembatani ego mereka agar bisa
melihat masalah secara jernih, bukan dari sudut pandang masing masing.
Bicara mengenai komunikasi, saya jadi ingat ilmu persuasi
dalam penjualan. Banyak orang yang suka belanja, artinya mereka suka membeli.
Tetapi ketika tahu kita sedang “menawarkan barang” maka dia akan segera
“menyingkir” jauh jauh. Kalaupun terpaksa sedang berada di dekat kita, paling
akan membeli sedikit produk kita karena gak enak saja.
Mengapa ? karena walaupun suka belanja, mereka tidak suka
“kehilangan uangnya”. Jadi ada sistem dalam bawah sadarnya yang akan
mencegahnya untuk mengeluarkan uangnya. Di sisi lain, terkadang ada rasa tidak
ingin ada seseorang yang mengambil keuntungan darinya. Itulah sebabnya mereka
cenderung menjauh ketika ada yang berusaha menawarkan sesuatu kepadanya.
Jika komunikasi anda bertujuan untuk membuat orang lain
melakukan sesuatu, misalnya melakukan pembelian terhadap produk anda, maka anda
harus memberikan saran langsung kepada bawah sadarnya. Karena bawah sadarlah yang akan membuat orang
bertindak, sedangkan kesadaran biasanya hanya akan “membenarkan” tindakan yang
sudah “terlanjur” dilakukannya.
Berkomunikasi dengan bawah sadar, apalagi menyarankannya melakukan
sesuatu, bukanlah hal yang mudah. Karena dia dilindungi oleh kesadaran yang
sangat kritis jika diperintah. Sedangkan bawah sadar hanya mau
“diperintah”.
Jadi kalau anda tidak memberikan”perintah” maka bawah sadar
tidak akan melaksanakan saran anda. Tetapi jika anda melakukan perintah secara
langsung atau otoritatif, maka bagian kritis dari pikiran pasti menolaknya.
Ini adalah paradox yang harus dipecahkan ketika anda sedang
melakukan persuasi untuk meminta seseorang menyetujui ide anda, atau menginginkan
seseorang melakukan apa yang anda inginkan.
Solusinya adalah dengan cara memberikan saran atau peritah secara
langsung ke bawah sadar seseorang, tetapi tanpa disadari oleh kesadarannya
sebagai perintah.
Pernahkah anda berbincang bincang dengan seseorang dan
segera merasa “diinterograsi”? “Bapak
kerja di mana, tinggal di mana, anak berapa dan lain lain pertanyaan, akan
menjadi lebih enak didengar jika menggunakan pola bahasa tertentu, yang dikenal
sebagai “Pola Bahasa hypnotic”.
Coba tambahkan kalimat “Saya jadi penasaran” pada pertanyaan
anda, “Saya jadi penasaran..., bapak sekarang bekeraja di mana?
maka Perasaan “tidak enak” dari seseorang untuk menjawab pertanyaan anda
menjadi semakin berkurang.
Itu adalah salah satu contoh penerapan “conversational
hypnosis” dalam persuasi. Atau anda bisa
menyembunyikan perintah atau saran anda dalam kalimat, sehingga kesadaran
seseorang tidak menganggapnya sebagai perintah, tetapi sebagai bagian dari
kalimat secara menyeluruh.
Contohya adalah kalimat: “Banyak Customer yang “beli produk
xxx sekarang” karena kualitasnya”.
Dengan “penanda” berupa perbedaan intonasi, jeda dll, kalimat “beli produk xxx sekarang” bisa
menjadi perintah tersembunyi yang langsung ditujukan kepada bawah sadar, tanpa
disadari oleh kesadaran.
Ketika perintah itu “berulang kali” ditujukan ke bawah
sadarnya, dengan cara yang elegan, maka tiba tiba timbul keinginan calon
customer untuk membeli produk xxx sekarang.
Semoga beranfaat
Handoyoputro
Mind Navigator
Untuk Pembelian dalam jumlah Banyak, Silakan Kontak Customer Service Kami untuk mendapatkan harga terbaik
HOTLINE Hubungi Kami di Contact
PENGIRIMAN dengan Kurir Terpercaya
Produk Terkait :